Bulan puasa bukan alasan untuk berhenti berolahraga. Justru, dengan olahraga yang tepat, tubuh tetap bugar dan metabolisme tetap berjalan dengan baik. Namun, ada tantangan utama yang harus dihadapi saat olahraga saat puasa, yaitu risiko dehidrasi. Kurangnya asupan cairan dalam waktu lama bisa menyebabkan tubuh lemas, pusing, bahkan kram otot.
Agar tetap sehat dan aman, berikut beberapa tips olahraga saat puasa agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik.
Rekomendasi Waktu dan Durasi Olahraga Saat Puasa
Memilih waktu yang tepat sangat penting untuk menghindari dehidrasi. Berikut beberapa rekomendasi waktu terbaik untuk olahraga saat puasa:
Sebelum sahur (03.30 - 04.30 WIB)
Jika kamu terbiasa bangun lebih awal, olahraga ringan seperti stretching atau yoga bisa dilakukan sebelum sahur. Ini membantu tubuh tetap segar tanpa risiko kehilangan cairan berlebih.
Menjelang berbuka (16.30 - 17.30 WIB)
Ini adalah waktu yang paling disarankan untuk olahraga saat puasa karena setelahnya kamu bisa langsung mengganti cairan tubuh saat berbuka. Pilih olahraga dengan intensitas rendah hingga sedang seperti jalan cepat atau bersepeda.
Setelah berbuka (20.00 - 21.00 WIB)
Setelah makan ringan dan minum cukup, kamu bisa melakukan olahraga dengan intensitas lebih tinggi seperti HIIT atau latihan beban.
Durasi olahraga juga harus diperhatikan. Sebaiknya tidak lebih dari 30-45 menit agar tubuh tidak kehilangan terlalu banyak cairan.
Pilih Jenis Olahraga yang Tidak Membuat Tubuh Cepat Lelah
Saat puasa, energi yang tersimpan di tubuh lebih terbatas. Oleh karena itu, pilih jenis olahraga yang tidak terlalu menguras tenaga, seperti:
✅ Jalan cepat – Meningkatkan sirkulasi darah tanpa terlalu membebani tubuh.
✅ Yoga atau stretching – Membantu tubuh tetap fleksibel dan rileks.
✅ Bersepeda santai – Menyenangkan dan tetap menjaga kebugaran.
✅ Latihan beban ringan – Gunakan beban yang lebih ringan dengan repetisi lebih banyak untuk mempertahankan massa otot.
Kenakan Baju Olahraga dengan Teknologi Breathable
Selain memilih waktu dan jenis olahraga, pakaian yang kamu kenakan juga berpengaruh besar terhadap risiko dehidrasi. Baju olahraga dengan teknologi breathable seperti produk dari RedDee bisa membantu tubuh tetap sejuk dan nyaman saat beraktivitas.
Kenapa harus pakai baju olahraga breathable?
✔ Mengurangi keringat berlebih – Bahan breathable seperti dry-fit atau polyester cepat menyerap dan menguapkan keringat, sehingga tubuh tidak terasa lengket.
✔ Mencegah overheating – Saat puasa, tubuh tidak bisa langsung mengganti cairan yang hilang. Kain yang bisa ‘bernapas’ membantu menjaga suhu tubuh tetap stabil.
✔ Nyaman dipakai sepanjang aktivitas – Bahannya ringan dan elastis, membuat gerakan lebih fleksibel dan tidak mudah pengap.
Contohnya, Neo Shirt dan Onyx 2 in 1 Compression Pants dari RedDee dibuat dengan material yang breathable, quick-dry, dan anti-bau, sehingga ideal untuk olahraga saat puasa.
Strategi Asupan Cairan untuk Mencegah Dehidrasi
Supaya tetap terhidrasi dengan baik selama olahraga saat puasa, ikuti strategi berikut:
🔹 Minum cukup saat sahur – Minimal 2-3 gelas air sebelum imsak.
🔹 Gunakan metode 2-4-2 saat berbuka – 2 gelas saat berbuka, 4 gelas setelah makan, dan 2 gelas sebelum tidur.
🔹 Konsumsi makanan tinggi air – Seperti semangka, timun, dan sup untuk menjaga hidrasi tubuh lebih lama.
🔹 Hindari kafein berlebih – Teh dan kopi bersifat diuretik yang bisa mempercepat kehilangan cairan.
Melakukan olahraga saat puasa tetap bisa dilakukan dengan aman selama kamu memilih waktu yang tepat, jenis olahraga yang sesuai, serta mengenakan pakaian olahraga dengan teknologi breathable seperti yang ditawarkan oleh RedDee. Jangan lupa untuk tetap memperhatikan asupan cairan agar tubuh tetap segar dan bugar sepanjang bulan puasa.
Yuk, tetap aktif dan sehat dengan olahraga yang cerdas! 🚀
Comments